Minggu, 18 September 2011

Setting IP pada Vmware dan Membuatnya Saling Berkomunikasi Antar OS Dalam Vmware

Setelah melakukan instalasi OS pada vmware, kini saatnya bagaimana kita set IP kepada OS tersebut. Di sini saya menginstall ubuntu server 10.04 dan windows server pada vmware. Sekarang saya akan coba bahas bagaimana cara set ip dan bagaimana agar ketiga OS (termasuk OS desktop saya) dapat saling berkomunikasi (biasa saya sebut dengan ping). Yang akan saya bahas pertama mungkin, bagaimana cara set ip pada ubuntu server. Langkahnya adalah :

Masuk sebagai root : sudo su – (enter)

2. Kita edit file interfacesnya dengan mengetikkan perintah : pico /etc/network/interfaces
Lalu ketikkankode berikut
auto eth0
iface eth0 inet static
address 192.168.3.90 (sesuaikan dengan yang anda inginkan)
gateway 192.168.3.1 (sesuaikan dengan yang anda inginkan)
netmask 255.255.255.0 (sesuaikan dengan yang anda inginkan)
network 192.168.3.0 (sesuaikan dengan yang anda inginkan)
broadcast 192.168.3.255 (sesuaikan dengan yang anda inginkan)
3. Setelah itu keluar dari situ dengan menekan ctrl+x, trus tekan y, lalu enter
4. Setelah memasukkan semua detail yang butuhkan untuk me-restart layanan jaringan dengan menggunakan perintah berikut : /etc/init.d/networking restart

Dalam vmware terdapat 4 jenis koneksi jaringan yang dapat kita gunakan. Cara melihatnya, klik kanan pada OS yang sudah dibuat, lalu pilih setting. Pada window baru klik network adapter. 4 jenis koneksi jaringan itu adalah :

1. Bridge

ini saya gunakan apabila PC/komputer saya terhubung dlm suatu jaringan atau mengunakan kabel jaringan (harus ada DHCP Server). Sehingga saya tidak perlu melakukan setting apapun pada ubuntu server dan windows server. Jadi ubuntu server dan windows server saya langsung mendapatkan IP tanpa perlu kita setting ip terlebih dahulu. Sehingga ubuntu server ke windows server dapat saling berkomunikasi begitu juga sebaliknya, dari ubuntu server ke windows desktop juga dapat saling berkomunikasi atau sebaliknya, dan dari windows server ke windows desktop atau sebaliknya. Sedikit setting pada windows server, matikan firewall pada windows server. Karena biasanya dari ubuntu server tidak dapat berkomunikasi jika firewall windows server dalam keadaan aktif/hidup.

2. NAT

NAT digunakan untuk menghubungkan virtual machine kita ke internet melalui koneksi secara dial-up pada computer host atau melalui computer host yang menggunakan kartu jaringan berteknologi wireless.

3. Host-Only

Host-Only Networking menyediakan koneksi jaringan antara virtual machine dengan komputer host, menggunakan kartu Ethernet visual yang ada pada system operasi komputer host. Jika menggunakan host-only networking, virtual machine dan kartu jaringan komputer host keduanya dihubungkan ke jaringan alamat TCP/IP. Alamat-alamat pada jaringan ini telah disediakan oleh VMware DHCP server.

4.Custom

Disini kita bisa membuat ip dengan range net id kita yang sudah kita subnet. Selain itu juga, disini kita tak butuh terkoneksi ke jaringan luar(tanpa kabel LAN) untuk dapat membuatnya saling berkomunikasi. Ini lah keistimewaan dari jenis jaringan custom ini. Langkah-langkah cara membuatny adalah :

1. Pada menu bar, klik edit – virtual network editor

2. Nanti akan masuk pada jendela baru. Disana tersedia mulai dari Vmnet0 – Vmnet 9. Sekarang saya coba membuat pada Nmnet 1. Klik Vmnet1, lalu pada pilihan yang dibawah itu, pilih host-only kemudian checklist pada connect ahost virtual adapater to this network. Setelah itu masukkan subnet ip dan subnet mask yang sudah kita buat. Kemudia tekan OK.

3. Setelah itu, setting pada OS yang dbuat, dengan klik kanan dari OS kemudian setting, dan pilih network adapter. Kemudia pilih custom dan pilih vmnet yang sudah kita buat tadi. Maka ip OS itu akan berubah sesuai dengan range yang kita subnet. Dan kita bisa melakukan komunikasi
Jadi kita bisa melakukan ping antara ubuntu server ke windows server atau sebaliknya,dari windows server ke windows desktop atau sebaliknya, dan dari ubuntu server ke windows desktop tanpa perlu menggunakan kabel LAN. Kenapa bisa seperti itu? Yang kita buat ini, sama seperi pada gambar berikut.



Jadi seolah seperti gambar diatas, hanya saja kita tidak bisa melihat dalam bentuk fisik.

Referensi lain yang handal, bisa dilihat situsnya http://www.blogger.com/img/blank.gifMAS SIGIT.

Sabtu, 17 September 2011

Membangun sebuah Virtual Cluster Server dengan VMWare dan MSCS

Today's companies have tendencies to virtualize everything. Is this good or bad, this is another discussion. The fact is that with virtualization, you can simply build a cluster environment as a POC for a project. This can also be used for training, demonstration and even post-sales support. This article is an extract of a full documentation I am writing. It explains step by steps how to configure VMWare with Microsoft Cluster Service (MSCS) and a Virtual SQL Server.

What you need (recommended specifications)
- a powerful server with
- CPU: dual-core P4 3Ghz or Xeon 2Ghz
- RAM: 4Gb
- HDD: 50 Gb of free space
- 1 VMWare running Windows Server 2003 Enterprise Edition.
- SQL Server 2000 SP3/SP4 Enterprise or 2005 Enterprise
- VMWare (I used VMWare Server 1.0)
- a Microsoft Domain (Active Directory) and a Microsoft DNS Server (can run on VMWare)

1. Configuring the shared storage
A cluster server requires access to an identical, highly available, shared storage. Without using virtualization, this requires SCSI or fiber channel connected storage. With VMWare, you can simulate this by configuring on the VMWare settings the access to an identical -shared- virtual disk.
Edit your Windows Server 2003 Virtual Machine Settings and add 2 virtual disks. Your machine must obviously be stopped. Proceed as following:
- create a folder where you will place your virtual disks
- Edit your Windows Server 2003 Virtual Machine Settings
- create a virtual disk
- disk size 2Gb (do not allocate disk now)
- define your destination path as created previously + name your first disk CLUSTER_QUORUM
- select the advanced options: select the virtual device node to "SCSI 1:0" and the mode to "Independent" and "Persistent"
- create a second one named DATABASE_QUORUM on the virtual device node "SCSI 2:0".

2. VMWare Device configuration
Ok now let's make a point on the Devices configuration of your virtual machine. You should have:
- Memory: recommended 1Gb
- Hard Disk (SCSI 1:0) Independed-Persistant: this is the CLUSTER_QUORUM
- Hard Disk 2 (SCSI 2:0) Independed-Persistant: this is the DATABASE_QUORUM
- Hard Disk 3 (IDE 0:0): this is your local c: drive
- CD-ROM
- Ethernet (bridged by default)
- Ethernet 2 (bridged by default)
- Processor 1 or 2

3. Adding line in VMWare configuration file
This entire configuration is stored in the vmx file of your Virtual Machine. Edit it and take a look at it. You may want to do dome cleaning but make sure you did a backup of it before.
You'll need to add some line to make VMWare use a shared disk as it would do in real cluster hardware. You may use my sample code:

###BEGIN#SHARED#STORAGE###
disk.locking = "FALSE"
diskLib.dataCacheMaxSize = "0"

#scsi1 data storage
scsi1.present = "TRUE"
scsi1.virtualDev = "lsilogic"
scsi1.sharedbus = "virtual"
scsi1:0.present = "TRUE"
scsi1:0.fileName = "E:\Cluster\storage\CLUSTER_QUORUM.vmdk"
scsi1:0.mode = "independent-persistent"
scsi1:0.shared = "TRUE"
scsi1:0.redo = ""

#scsi2 quorum
scsi2.present = "TRUE"
scsi2.virtualDev = "lsilogic"
Page 110 on 143
scsi2.sharedbus = "virtual"
scsi2:0.present = "TRUE"
scsi2:0.fileName = "E:\Cluster\storage\DATABASE_QUORUM.vmdk"
scsi2:0.mode = "independent-persistent"
scsi2:0.shared = "TRUE"
scsi2:0.redo = ""
###END#SHARED#STORAGE###

4. Initialize and Convert Shared Disks
Start your Virtual machine by clicking and open the "Computer Management" dialog (Start > All Programs > Administrative Tools > Computer Management). Click on the Disk Management tree node and you'll immediately be prompted to with the "Initialize and Convert Disk Wizard".
- Do NOT convert any of the disks to dynamic since we need then to be basic so make sure that the two disks are unchecked.
- Create for each disk an extended partition of all the available size
- When this is done, create for in partition a logical drive of the available size, assign a drive letter and format it with NTFS with the quick format checkbox enabled.

5. Prepare your second node
To build the second server of your cluster, just power off your actual server (we'll call it Node 1) and duplicate the VMWare files (separate them into different folders).
You?ll need then to power on the Node 2, change the machine name and IP Address.

6. Network, Domain and DNS configuration
Your both nodes are running. It is now time to join the domain. We'll need them to be configured with fixed IP. The second NIC of each node should be configured with a 10.0.0.1/8 and 10.0.0.2/8 IPs. No need to put this in the DNS, this is just for the intra-cluster communication (aka Heart-Beat).
When this is done, have them joining your Active Directory.
Also you can prepare 1 IP and 1 name in the DNS for:
- Cluster
- SQL-Virtual SQL Server
- SQL-MSDTC (aka Distributed Coordinator)

7. Create your cluster.
Microsoft Windows Server comes with the Cluster feature by default installed (not like Windows 2000 Advanced Server).
In the administrative Tools, open the Cluster administrator.
Step by step procedure:
- you will automatically be prompted with the "create new cluster wizard"
- Enter then the cluster name as created in your DNS and in your domain
- Select the node on which you are working now, it will be the first member of the cluster. We'll add the second later
- Enter then a domain administrator user account (it is possible to restrict the rights/permission set if there would be a company security policy).
- Add the second node to the create cluster (you don't need to log on the second node, you can do it from Node 1)

8. Prepare the Cluster Group for SQL
In your Cluster Administrator panel, you now have two groups: "Cluster Group" and "Disk1 Group". Rename "Disk1 Group" to "Database Group".
Configure your network resources to match the internal network and public-network.

9. Create the MSDTC resource
MSDTC is a requirement for SQL Server when you need SSIS, Notification Services or Workstation. The Distributed Coordinator Service cannot be started on a Cluster Node. For this reason, it is required to create it as a Cluster Resource.
Proceed as explained in http://support.microsoft.com/kb/301600 - How to configure Microsoft Distributed Transaction Coordinator on a Windows Server 2003 cluster: in the "Database Group"
- Create an IP address resource (SQL_MSDTC_IP)
- Create an Network Name resource (SQL_MSDTC_Name)
- Create an MSDTC resource (SQL_MSDTC_Resource): for the Resource Type, click to select Distributed Transaction Coordinator

10. Install your Virtual SQL Server
When prompted:
- install SQL Server Database Services AND a SQL Server failover cluster
- select the public IP address as defined in f.
- add your two nodes as part of the cluster
- select to create a default instance. If you want and active/active cluster, you will need to install a named instance afterward

That's all; you have your Microsoft Cluster Server running a Virtual SQL Server instance.
Any remark or question is welcome.

Nicolas Gruloos.
Sumber : Techrepublic

Kamis, 15 September 2011

PXE dengan SysAngel DVD Generator

Hari ini aku berhasil menyetting PXE dengan fasilitas GUI menggunakan program SysAngel DVD Generator. Aplikasi DVD Generator ini menyiapkan secara otomatis aplikasi2 yang dibutuhkan untuk mendeploy windows lewat PXE. Butuh waktu cukup lama untuk menyelesaikan prosesnya, karena file yang dibutuhkan sangat banyak, sekitar 2GB-an.

Prosesnya sebetulnya cukup mudah, tinggal mengikuti cara yang ada DISINI. Proses intalasinya berjalan secara otomatis, setelah sebelumnya mengisi beberapa pertanyaan yang dibutuhkan untuk keperluan instalasi windows.

Minggu, 11 September 2011

Perlunya Membaca Manual

Hari ini aku berhasil menyetting PXE untuk Windows Server 2003.
Ternyata gampang banget, karena sebelumnya Diskless Workstation sudah bisa jalan. Yang perlu dilakukan hanyalah meletakkan file-file yang dibutuhkan ke dalam forlder TFTPDROOT yang ada di Drive C, dan client sudah bisa terhubung melalui DHCP. Dan dari sana pula kita bisa langsung install program-program windows, setelah sebelumnya kita copy master windowsnya ke filder yang sudah disharing di TFTPDROOT tersebut.

Ada beberapa hal yang perlu menjadi catatan disini, akan perlunya membaca manual dari program PXE yang kita gunakan. Ketika saya mau mapping folder server melalui perintah "Net Use" tidak pernah berhasil. Namun karena menggunakan BartPE, dan didalamnya sudah diselipkan perintah-perintah tambahan oleh pembuatnya (terima kasih saya ucapkan), akhirnya berhasil juga mappingnya setelah membuka petunjuk manualnya, yaitu menggunakan perintah "NUG" (Net Use GUI). Perintah lainnya yang menarik adalah aplikasi semacam exlorer di Windows, yaitu program "Jelajah", yang membuat kita bisa mengeksplorasi folder dan file dari drive yang kita punya. Dan program-program tersebut tidak bisa diketahui hanya dengan berbekal pengetahuan yang telah kita punya. hehe

Satu lagi, adakalanya kita mau menjalankan sebuah program dari PXE yang tidak bisa dieksekusi (dijalankan). Itu terjadi karena folder yang kita share tidak diberi hak penuh untuk mengeksekusi program. Cobalah ubah access permisionnnya menjadi full access, insyaallah program-program yang tadinya tidak mau dibuka kini sudah bisa berjalan dengan baik. Ini yang saya alami.

Itu saja.

Minggu, 04 September 2011

Akses Root Ubuntu dengan Nautilus

Sempat bingung ketika ingin menjalankan aplikasi atau memanipulasi folder dan file yang tidak bisa diakses sebagai user biasa, tapi harus sebagai root. Ketika dengan terminal biasa kita kesulitan untuk mengakses folder maupun beberapa file, maka kita membutuhkan sebuah explorer dengan interface GUI untuk mempermudahnya. Sempat menggunakan MC (Midnight Commander), namun kesulitan juga untuk berubah menjadi root. Akhirnya menemukan sebuah trik, yaitu membuat sebuah launcher di desktop untuk mengakses nautilus.

Caranya cukup mudah yaitu klik kanan area kosong di desktop, kemudian pilih new launcher (kalo di windows istilahnya shortcut). kemudian di kotak aplikasi isikan "gksudo nautilus". Setelah itu kita bisa dengan mudah mengeksplore isi harddisk dengan user root.

Selamat mencoba.

Ubuntu Tips dan Trik

Sempat bertanya-tanya ketika menggunakan ubuntu jaunty server, gimana sih cara update firefox, kok di help update tidak aktif. Pencarianpun mulai dilakukan, dan bermacam-macam cara yang diberikan oleh mereka-mereka yang sudah terbiasa menggunakan ubuntu (maklum, penulis newbie banget dalam hal linux). Namun setelah sekian lama mencari di forum-forum maupun blog-blog, eh ternyata ketemu cara yang paling cepat dan sangat mudah sekali.
Hanya cukup dengan mengetik "apt:firefox-3.5" di address bar firefox, dan proses update pun mulai berjalan. tentu saja ada beberapa file terkait yang harus diupdate.

Ada juga yang menyarankan dengan menggunakan aplikasi sehingga bisa juga diupdate otomatis dengan menggunakan UbuntuZilla.