Minggu, 17 Januari 2010

Mushaf Al-Qur'an

Bagi yang memerlukan Mushaf Al-Qur'an dalam bentuk lengkap secara online silahkan kunjungi :
www.quranflash.com
atau
http://www.quranflash.com/en/index.html

Jumat, 15 Januari 2010

Password Rapidshare

Hati-hati kalau mendownload file dari mesin pencari rapidshare. Ini terjadi pada diriku yang tadi mendownload file n*rton g*host 12 seukuran 70 megaan, dan ketika mau dibuka tidak bisa dikarenakan berpassword. Tempat pencarian file dengan menggunakan rapidshare search engine yang notabene tidak menyertakan password. Akhirnya pusing 7 keliling mencari sumber file yang barangkali terdapat passwordnya, namun tidak ketemu juga.

Sudah semalaman tidak tidur, pusing dengan password lagi, capek deh...

Rabu, 13 Januari 2010

Proyek Linux Diskless

Linux Diskless Project


TUJUAN PEMBELAJARAN:

1. Siswa memahami konsep jaringan secara menyeluruh

2. Siswa mampu mengaplikasikan teori konsep jaringan secara menyeluruh pada proyek yang telah disiapkan



PERALATAN YANG DIBUTUHKAN:

1. Komputer Server

Karena semua proses program dijalankan oleh server, maka hardware server harus memiliki spesifikasi processor, harddisk, dan RAM yang disesuaikan dengan besarnya program dan jumlah terminal/client. Komputer server harus mempunyai spesifikasi yang paling bagus dibanding komputer yang lain, dan yang terpenting adalah mempunyai hard disk dan RAM yang cukup. (PC client tidak harus mempunyai hard disk, tetapi cukup booting dari disket atau ethernet card).

ltsp1

Gambar 15.1 Perangkat Keras Yang Dibutuhkan



2. Komputer Terminal/Client

Untuk komputer terminal/client dapat menggunakan spesifikasi yang minim, asal dapat dikenali. Komputer Pentium I atau 486 pun bisa digunakan sebagai PC client / terminal. Harddisk tidak diperlukan karena semua program terletak di server.

3. Koneksi jaringan

Kabel UTP sesuai type koneksinya yang telah dipersiapkan sebelumnya dan hub/switch.

4. Kartu Jaringan

5. Perangkat Lunak

· Paket LTSP

1. LTSP core package

tsp_core-3.0.9-0.i386.rpm

2. LTSP kernel package

ltsp_kernel-3.0.5-0.i386.rpm

3. LTSP X core package

ltsp_x_core-3.0.4-0.i386.rpm

4. LTSP X font core package

ltsp_x_font-3.0.0-0.i386.rpm

· File RMP diatas dapat didownload di http://www.ltsp.or

· CD Installer RedHat 7.0/8.0/9.0 untuk installasi dhcp, tftp dan nfs.

· Etherboot untuk bootdisk (dapat di download di http://www.rom-o-matic.com)


DASAR TEORI

Pengertian diskless adalah mengizinkan client yang tidak dilengkapi dengan media penyimpan seperti harddisk, disket, CDROM dan sebagainya untuk dapat mengaktifkan system operasi dalam hal ini adalah Linux. Proses diskless akan membantu komputer client untuk dapat mengaktifkan system operasi tersebut dengan mengesekusi file kernel di sisi komputer client. Setelah proses diskless selesai, dilanjutkan akses melalui jaringan untuk mengeksekusi X-Server di sisi komputer client, sehingga komputer client dapat mengakses aplikasi diskless.

Proses tersebut memungkinkan komputer lama seperti komputer 486 yang mempunyai RAM 8 MB menggunakan diskless dapat menjalankan kernel dan mengeksekusi X-Server. Setelah proses ekseskusi X-Server berhasil, proses dialihkan ke client XDM pada komputer client dengan konfigurasi yang tinggi. Proses yang telah diarahkan tersebut seolah-olah berjalan di komputer client dengan kecepatan yang tinggi. Sebenarnya, proses tersebut terjadi di server sedangkan outputnya di client.



Cara Kerja Jaringan Diskless.

1. Booting melalui Jaringan

Booting melalui jaringan merupakan konsep lama, ide dasarnya adalah komputer client dengan kode booting seperti BOOTP atau DHCP dalam memory non-volatile (ROM) chips mendapatkan system seperti file root server dalam suatu jaringan ketika komputer client tidak dilengkapi dengan media penyimpanan. Misalnya harddisk.

2. Teori Sistem Diskless

Dalam suatu jaringan, setiap komputer yang terhubung dengan komputer lainnya akan melakukan proses pertukaran data yang cukup kompleks. Setidaknya, ada beberapa hal yang dipenuhi komputer-komputer dalam jaringan tersebut, yaitu:

· Kartu Jaringan (ethernet card)

· IP address

· Image Kernel

· dan File system

Untuk mengenali komputer-komputer dalam jaringan tersebut satu dengan lainnya, terdapat informasi yang unik. Informasi unik tersebut didapatkan dari kartu jaringan tersebut.

Setiap kartu jaringan memiliki nomor unik yang berbeda satu dengan lainnya walaupun jenis dan merk kartu jaringan sama. Nomor unik tersebut terdiri atas 48 bit yang terdiri atas 6 blok bilangan hexa yang dipisahkan tanda titik dua. Pada masing-masing blok terdiri atas 2 digit, misalnya 00:a0:24:2e:ba:be. Nomor unik tersebut dapat juga disebut sebagai MAC atau hardware address

Untuk mencapai bentuk diskless komputer client dianggap tidak mempunyai harddisk. Dengan demikian, untuk mendapatkan file system server, komputer client menggunakan nomor unik (MAC). Protocol yang digunakan untuk menerjemahkan alamat ke hardware ke IP address adalah BOOTP (boot protocol) dan DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol). Dengan demikian, sebelumnya komputer client diskless harus terdaftar dalam suatu database.

Ketika proses DHCP atau BOOTP dijalankan untuk mendapatkan IP address dan informasi lainnya, komputer client harus men-download kernel yang terletak di server. TFTP (Trivial File Transfer Protocol), namun TFTP ukurannya lebih kecil dari FTP sehingga ikut masuk ke ROM. TFTP menggunakan protocol UDP (User Datagram Protocol) yang bekerja per blok sedangkan FTP menggunakan TCP (Transmission Control Protocol).

Ketika kernel berhasil di-download, kernel kemudian melakukan inisialisasi perangkat keras komputer client yang dimiliki. Akhirnya, komputer client membutuhkan file system root. Untuk itu protocol NFS (Network File System) diperlukan. Dengan NFS komputer client dapat menjalankan system server melalui jaringan. Sebenarnya, proses tersebut berjalan di server namun outputnya di komputer client. Secara sederhana, komputer client hanya menjalankan system operasi yang telah di-download dengan bantuan protocol TFTP sedangkan file system server tetap di server namun output-nya di client.



Proses Sistem Diskless

1. Saat dinyalakan, komputer client mencari kernel di disket atau EEPROM pada ethernet card kemudian melakukan proses booting.

2. Saat proses booting, komputer client akan segera mencari DHCP Server ke jaringan local.

3. Proses inetd pada server akan menjalankan DHCP daemon untuk menanggapi permintaan komputer terminal/client.

4. DHCP akan membaca proses dari konfigurasi file /etc/dhcpd.conf dan mencocokkan alamat hardware (MAC) dari Ethernet card yang melakukan proses. Jika alamat tersebut telah cocok maka DHCP akan mengirimkan kembali informasi tersebut. Bagian informasi yang akan diberikan oleh DHCP adalah:

· Alamat IP dari komputer terminal tersebut

· Netmask dari jaringan local

· Direktori dari file booting

· Nama dari kernel yang dikirim

5. Setelah itu komputer client akan meminta informasi dari DHCP server dan akan menkonfigurasi TCP/IP interface dari ethernet card dengan parameter yang telah diberikan.

6. Komputer client akan mengirimkan permintaan TFTP ke server untuk memulai mengambil kernel dari server.

7. Setelah kernel diambil oleh komputer terminal/client, PC client/terminal memulai untuk menjalankan kernel.

8. Kernel akan segera dijalankan untuk melakukan inisialisasi system dan semua perangkat keras yang terpasang pada komputer terminal.

9. Kernel akan memberikan semua permintaan pengirim DHCP pada jaringan. Kode booting tidak memberikan informasi pada kernel, tetapi kernel meminta informasi pada dirinya sendiri.

10. Server akan memberikan tanggapan dengan mengirimkan paket informasi lainnya dan informasi yang dibutuhkan kernel untuk dapat melanjutkan proses. Bagian informasi yang diberikann adalah

· Alamat IP dikirimkan ke komputer terminal

· NETMASK setting untuk jaringan local

· Mengaitkan direktori root melalui NFS

· Default Gateway

· DNS server

· Hostname komputer terminal (nama hostname dimasukkan pada bagian pertama dalam bootptab).

Sistem file dari root akan dikaitkan melalui NFS. Sistem file akan dikaitkan secara read only (hanya dapat dibaca), karena banyaknya komputer terminal yang terhubung dan menjalankan system sistem file yang sama dan dengan sistem file read only dapat dihindari modifikasi sistem file root oleh kompter terminal/client.

11. Kontrol hanya dapat dijalankan dari kernel ke ‘init’ proses.

12. Init akan membaca file /etc/inittab dan memulai setting up environment.

13. Salah satu bagian pertama dalam file inittab adalah perintah rc.local yang akan menjalankan komputer terminal dalam bagian ‘sysinit’.

14. Script rc.local akan menulis sebesar 4 MB ramdisk untuk semua kebutuhan menulis dan memodifikasi setiap saat.

15. Ramdisk ini akan dikaitkan dalam kategori /tmp. Beberapa file membutuhkan untuk menulis beberapa file sementara ke dalam direktori /tmp dan beberapa symbolic links dalam file. Sebagai contoh, jika komputer terminal berjalan, komputer terminal akan mencoba untuk memodifikasi permission dalam /dev/tty0 dari bagian device. Jika bagiandevice ada dalam direktori /dev, permissions tidak bisa memodifikasi karena sistem file root adalah hanya bisa dibaca (read only). Jadi, dibutuhkan symbolic links untuk semua file dan membuat actual file/nodes dalam direktori /tmp (berisi file sementara dan dapat di edit).

16. Mengaitkan sistem file /proc (sistem file semua yang dapat ditulis diatas memory). Digunakan untuk menginformasikan sistem biasanya tentang proses yang sedang berjalan.

17. Konfigurasi loopback network interface.

18. Beberapa direktori akan terbentuk dalam bagian sistem file /tmp yang akan digunakan oleh beberapa file pada saat sistem berjalan. Direktori-direktori tersebut antara lain adalah:

· /tmp/compiled

· tmp/var

· /tmp/var/run

· /tmp/var/log

· /tmp/var/lock

· /tmp/var/lock/subsys

19. File /etc/XF86Config akan menghasilkan file konfigurasi dasar dalam /tftpboot/lts/ltsroot/etc/lts.conf. Di dalam file konfigurasi tersebut terdapat informasi tentang tipe mouse dan X parameter kombinasi lain yang tercipta dari file config untuk X.

20. Script /tmp/start_ws akan terbentuk. Script ini akan menentukan bilamana X Server akan berjalan, dan alamat IP dari server berjalan pada XDM. Ini merupakan informasi dasar yang ada dalam file /tftpboot/lts/ltsroot/etc/lts.conf.

21. File /tmp/syslog.conf akan terbentuk. File ini akan memberikan informasi sys logd daemon, host dari network akan dikirimkan beserta informasi log-in. Syslog host adalah spesifikasi dalam file lts.conf Syslog merupakan symbolic link /etc/syslog.conf yang intinya berada pada file /tmp/syslog.conf

22. Pada saat syslogd daemon berjalan, daemon tersebut digunakan hanya untuk membuat file config.

23. Kontrol dijalankan kembali pada init. Init akan melihat initdefault yang dimasukkan untuk menentukan level berjalan pada runlevel mana.

24. Jika level berjalan pada runlevel 3, shell akan berjalan pada konsol (console). Ini bagus untuk digunakan hal-hal mengenai trouble shooting.

25. Jika level berjalan pada runlevel 5, /tmp/start_ws script akan diambil dari jaringan, yang akan menghasilkan X Window, atau memulai menjalankan bagian telnet dari client, berjalan pada konfigurasi semula, yaitu ‘UI_MODE’

26. Jika mode GUI sebagai pilihan, X akan aktif dan akan memulai mengirim XDMCP antrian pada server, akan muncul kotak dialog yang digunakan untuk login ke client.

27. Pada saat user login, sebenarnya dia menjalankan proses pada server. Jadi, jika muncul Xterm pada komputer terminal, proses sebenarnya sedang berjalan pada server, dan tampilan gambar keluar pada komputer terminal.



TUGAS PENDAHULUAN

1. Apa manfaat ltsp ?

2. Sebutkan aplikasi apa saja yang dibutuhkan untuk instalasi ltsp ?

3. Apa apa kegunaan DHCP Server ?

4. Jelaskan kegunaan NFS !



PERCOBAAN

1. Log-in sebagai root

2. Install DHCP server

#rpm –ivh dhcp-server*

#rpm –ivh dhcp-devel*

DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) server adalah program yang mendistribusikan alamat IP pada setiap mesin yang terhubung ke dalam jaringan. Pemberian alamat IP secara dinamis, hal ini memudahkan seting jaringan dengan user banyak.

3. Install tftp-server

#rpm –ivh tftp-server



tftp-server atau Trivial File Transfer Protocol adalah program untuk transfer file tanpa autentifikasi



4. Install NFS server

#rpm –ivh nfs-server*



Modul ini digunakan untuk share antar mesin unix/linux, hal ini untuk memudahkan antar klien untuk saling bertukar file.



5. Install paket-paket LTSP

#rpm –ivh ltsp-core-3.0.5-0.i386.rpm



Paket core dari ltsp, termasuk file sistem root, di dalamnya terdapat konfigurasi utility dan dokumentasi untuk komputer terminal/client.



#rpm –ivh ltsp_kernel-3.0.5-0.i386.rpm



Berisi kernel dari ltsp, kernel secara default ditempatkan pada folder /tftpboot/lts



#rpm –ivh ltsp_x_core-3.0.4-0.i386.rpm



Merupakan paket yang digunakan untuk servis x-window, jika tidak dibutuhkan untuk masuk ke desktop x-window maka servis ini tak harus diinstall



#rpm –ivh ltsp_x_fonts-3.0.0-0.i386.rpm



File diperlukan untuk menambah font yang merupakan komponen penting untuk mode x-window, jika menginginkan x-window maka modul ini harus diinstall.



6. Set servis modul-modul yang terinstall diatas agar dijalankan secara startup

#chkconfig on



atau bisa juga dengan menjalankan



#ntsysv



Akan terlihat beberapa menu servis yang ada, kemudian berikan tanda cek pada servis-servis dari modul diatas agar dijalankan secara startup.

7. Konfigurasi LTSP

#cd /opt/ltsp/templates

#./ltsp_initialise



Inisialisasi di atas akan mengkonfigurasi servis-servis berikut:

ü XDM-X display

ü GDM – Gnome Display Manager

ü Display manager startup script

ü Bootp

ü NFS /etc/exports file

ü Tcpwrappers

ü Port mapper

ü Syslogd

ü TFTP startup script



8. Konfigurasi dan edit file dhcpd.conf

#vi /etc/dhcpd.conf

Dengan asumsi server 10.252.101.201/24 dengan gateway 10.252.101.1 dan DNS 202.154.27.38, domain cintalinux serta client dengan IP 10.252.101.202 dan 10.252.101.191, maka konfigurasi dhcpd.conf-nya adalah sebagai berikut:



ddns-update-style interim;



default-lease-time 21600;

max-lease-time 21600;



option subnet-mask 255.255.255.0;

option broadcast-address 10.252.1.255;

option routers 10.252.101.1;

option domain-name-servers 202.154.27.38;

option domain-name “cintalinux”;

option root-path “10.252.101.201:/opt/ltsp/i386″;



shared-network WOKRSTATION {subnet 10.252.101.0 netmask 255.255.255.0 {}}

group { use-host-decl-names on;

option log-servers 10.252.101.201;

host linuxclient1 {

hardware ethernet 00:01:02:96:f3:1e;

fixed-address 10.252.101.202;

filename “/lts/vmlinuz-2.4.19-ltsp-1″;

}

host linuxclient2 {

hardware ethernet 00:01:02:96:f5:5c;

fixed-address 10.252.101.203;

filename “/lts/vmlinuz-2.4.19-ltsp-1″;

}

}





Catatan:

§ Jika Ethernet/LAN card yang digunakan adalah menggunakan slot ISA maka pada seting dhcpd.conf-nya harus disertakan kode NIC serta I/O address dari card tersebut. Jadi setting untuk dhcpd.conf-nya harus ditambahkan option-128. Misal jika menggunakan Ethernet card merk D-link maka option-128 bernilai e4:45:74:68:00:00 sedang option-129 bernilai “NIC=530tx IRQ=0×300″.

§ Beberapa Ethernet/LAN card yang menggunakan PCI (terutama yang 10 MBps) juga harus disertakan option-128 dan option-129 yang nilainya sama seperti setingan yang digunakan pada ethernet/LAN card yang menggunakan slot ISA

§ Untuk code NIC setiap Ethernet/LAN card memiliki kode yang unik dimana setiap merek Ethernet card nilainya berbeda-beda. Kode NIC bisa dilihat di http://www.rom-o-matic.com

9. Konfigurasi dan edit file hosts, file berhubungan dengan penamaan host server dan client.

#vi /etc/hosts



127.0.0.1 localhost loghost

10.252.101.201 linuxserver loghost

10.252.101.202 linuxclient1

10.252.101.203 linuxclient2





10. Konfigurasi dan edit file exports, file ini berhubungan dengan hak akses NFS pada client

#vi /ect/exports



/opt/ltsp/i386 10.252.101.201/255.255.255.0(ro,no_root_squash,sync)

/var/opt/ltsp/swapfiles 10.252.101.201/255.255.255.0(rw,no_root_squash,async)

/home 10.252.101.0/255.255.255.0(rw,no_root_squash,async)





11. Konfigurasi dan edit file hosts.allow, file berhubungan dengan izin akses boot trap, tftp dan portmap

#vi /etc/hosts.allow



bootpd: 10.252.201.

in.tftpd: 10.252.201.

portmap: 10.252.201.





12. Konfigurasi dan edit file lts.conf, file berhubungan dengan konfigurasi masinb-masing client.

# vi /opt/ltsp/i386/etc/lts.conf

[Default]

SERVER = 10.252.101.201

XSERVER = auto

X_MOUSE_PROTOCOL = “ImPS/2″

X_MOUSE_DEVICE = “/dev/psaux”

X_MOUSE_RESOLUTION= 800×600

X_MOUSE_BUTTONS = 3

USE_XFS = N

LOCAL_APPS = N

LOCAL_FLOPPY = N

USE_NFS_SWAP = Y

SWAPFILE_SIZE = 64m

RUNLEVEL = 5

//konfigurasi klien berada di bawah ini, jika klien tidak dikonfigurasi berarti klien akan

//mengambil konfigurasi default



[linuxclient1]

XSERVER = auto

X_MOUSE_PROTOCOL = “ImPS/2″

X_MOUSE_DEVICE = “/dev/psaux”

X_MOUSE_RESOLUTION = 800×600

X_MOUSE_BUTTON = 2

RUNLEVEL = 5

USE_NFS_SWAP = Y

SWAPFILE_SIZE = 64m

X_MODE_0 = 800×600



[linuxclient2]

XSERVER = auto

X_MOUSE_PROTOCOL = “ImPS/2″

X_MOUSE_DEVICE = “/dev/psaux”

X_MOUSE_RESOLUTION = 800×600

X_MOUSE_BUTTON = 2

RUNLEVEL = 5

USE_NFS_SWAP = Y

SWAPFILE = 64m

X_MODE_0 = 800×600





13. Membuat boot floppy disk

Siapkan file etherboot yang telah didownload (di http://www.rom-o-matic.com) untuk boot floppy disk. File etherboot harus disesuikan dengan jenis Ethernet/LAN Card yang terpasang pada computer client, misalnya D-link df538-tx, 3Com905C-TXM, dan lain-lain.

Untuk membuat disk etherboot dapat digunakan perintah sebagai berikut:



#dd if= of=

contoh: #dd if=eb-5[1].0.11-dlink-528.lzdsk of=/dev/fd0

Selain cara diatas dapat juga digunakan cara sebagai berikut

#cat eb-5[1].0.11-dlink-528.lzdsk>/dev/fd0

Atau jika berada berada pada linkungan windows dapat digunakan program rawrite-win (program ini terdapat pada CD installer Linux Disk 1), lakukan perintah write etherboot.



14. Buat user name untuk setiap komputer client pada komputer server

#useradd iwan

Membuat password untuk user

#passwd iwan



15. Menguji installasi LTSP

Install/hubungkan server LTSP dengan terminal/client dengan menggunakan kabel UTP dan melalui HUB. Restart/ON-kan server LTSP, dan pastikan server dalam kondisi siap di gunakan. Pastikan kembali bahwa komputer terminal/client akan melakukan boot pertama di mulai dari floppy disk, dengan mengganti setting pada BIOS (Basic Input Output System).



Masukkan boot floppy disk pada disk drive yang telah dibuat (sesuaikan jenis etherboot dengan jenis Ethernet/LAN card) pada tiap-tiap terminal/client. Lakukan restart/ON pada terminal/client.

Periksa kembali apakah ada error atau tidak. Kemudian dari terminal/client lakukan log-in sesuai dengan user yang telah dibuat tersebut. Jika user dapat log-in berarti seluruh rangkaian installasi telah berhasil.




LAPORAN RESMI

Hasil percobaan :

Judul Percobaan : Linux Diskless Project







FORMAT LAPORAN RESMI

Nama dan NIS Siswa



Dasar Teori :



Desain Jaringan :



Daftar Pertanyaan

1. Berikan kesimpulan hasil praktikum yang anda lakukan.
2. Apa kegunaan yang sebenarnya Linus Diskless

Menghilangkan 120 Trial Licency Windows 2003

Buat ngilangin 120 hari trial menggunakan file batch. Misalnya hapuslicensi.bat.
Isi file batchnya adalah :

-------------------------------------------
net stop “terminal server licensing”
echo y | del %windir%\system32\lserver\*.*
net start “terminal server licensing”
-------------------------------------------

Jalankan file batch tsb bila ada reminder licensinya terminal services.

Atau bisa juga dengan cara aneh seperti berikut :

Sebelum mulai fresh install, setting tahun di BIOS tambahin 10 tahun. Setelah semua proses kelar, balikin lagi tahunnya. Semoga berjalan normal.

Selasa, 12 Januari 2010

Konfigurasi Server 2003

Senin, 22 Juni 2009
instaLasi Jaringan Tanpa Hard Disk Mengguanakan Win 2003 & Thinstation

win2k3-boot1

Pertama kita instal terlebih dahulu windows 2003 servernya, karena ini adalah hal yang terpenting, metodenya kita membuat satu system yang berada di satu hard disk server. Yang ada dalam satu jaringan, terdiri dari beberapa komputer, Client.

Kita akan memulainya instalasi Win 2003 Server

* Pastikan bahwa BIOS komputer diset pada boot from CD-ROM.
* kemudian masukan CD instalasi Windows Server 2003 ke dalam CD-ROM drive dan restart komputer.
* Setelah melalui pengecekan, maka komputer ada akan meminta anda menekan keyboard untuk BOOT from CD. setelah ditekan kita tunggu sebentar dan akan muncul tampilan berikut:

setup11

* di sini kita klik saja enter

2003setup2

* Kemudian akan muncul Licenci yang di buat windows, kita klik tombol Keyboard F8

2003setup3

* kemudian akan muncul berikut, kita klik saja Esc pada keyboard. kemudian akan tampil berikut:

welcomesetupscreen1

*
muncul proses partition, Disini adalah bagian terpentig, yaitu partition Hard disk, untuk partisi terserah anda, saya sarankan untuk membedakan partisi antara Data dan System. dengan pandun berikut:

Tombol Keyboard D ==> untuk mendelet partisi yang ada
Tombol Keyboard C ==> Untuk meng Creat/Membuat partisi baru
setelah selesai klik saja enter

2003setup4

* Dan kita pilih Format the partition using the NTFS file system (quick), Klik enter

2003setup6

* kita tunggu ini masih proses Format Hard disk.

2003setup7

* Setelah proses formating selesai maka akan muncul tampilanberikut, yaitu proses Copying File, ni proses agak lama,jaadi nyantai ja dulu, :D

2003setup9

* Setelah ini kumputer akan restart, saya saran kan saat Booting anda jangan menekan keyboard anda, jika tetap anda tekan saat booting, maka anda akan kembali pada proses awal.
* setelah restar maka akan muncul tampilan berikut:

2003setup12

sambil nunng kita nyantai ja sambil ngemil ok….!!!!!

* setelah beberapa saat, maka akan muncul tampilan window pop-up, anda bisa mengkonfigurasi bahasa yang akan digunakan nantinya di window ini, tapi berhubung hal itu tidak terlalu penting dan juga bisa dilakukan nanti jika dibutuhkan, maka saya tidak akan membahasnya. Klik Next

2003setup14

* Masukkan nama dan Organisasi anda Klik next……

2003setup21

* Setelah ini anda akan di minta untuk memasukkan cd key ( serial number) untuk sistem. masukkan …… kemudian klik Next

2003setup22

* setelah selesai, dan betul saat memasukkan SN, maka akan muncul tampilan berikut:

2003setup23

* Pilih Per Device 0r Per user.

screenshot-11

* isi nama komputer , lalu pasword, dan klik next

screenshot-2

* isi date & time, timezone, lalu klik Next

screenshot-4

* pilih “Custom settings” lalu klik Next

screenshot-5

* Pilih “Internet protocol (TCP/IP)”, lalu klik propertis

screenshot-6

* Isi IP, ini IP untuk server, lalu klik OK

screenshot-7

* Klik Next …….terus….terus…. Setelah itu installasi selesai. :D :D
Dan saat awal booting windows 2003 server, akan keluar tampilan berikut:

screenshot-8


Download FileTHINSTATION

* Klik/ tekan saja pada keyboard tombol Ctrl+Alt secara bersamaan, lalu tekan Delete

screenshot-9

*
Disini kita mengambil file thinstation , kita copy ke My Document, file ini dapat juga kita download di link di bawah ini:
==> Link Download thinstation

screenshot-13

* Kita Extrax file yang barusan kita copy

screenshot-14

* Berikut adalah hasil Extrax , langkah berikute kita Copy Folder TftpdRoot, ke System windows / Ke C:\

screenshot-15

* kita Paste di folder SYSTEM / Local Disk C

screenshot-16

* Langkah berikute kita bukak folder TftpdRoot

screenshot-17

* Lalu kita hapus file thinstation.nib.zpxe (19kb)
* Kemudian Copy File loader-native.zpxe (32 kb), yang berada di My document/thinstation-2.2.1-prebuilt-Neboot/BootPXE, atau dimana kita mengExtrax file thinstation-2.2.1-prebuilt-Neboot. seperti tampilan dibawah ini

screenshot-18

* Taruh file loader-native.zpxe (32 kb) Taruh di folder C:\TftpdRoot

screenshot-191


Install DHCP, TFTP dan TERMINAL SERVER

* Untuk menginstalnya kita masuk ke Add Remove or Program, yaitu dengan :
Klik Start –> Control Panel –> Add Remove or Program

screenshot-22

* Kemudian klik add/Remove Windows Component

screenshot-231

* Tunggu sebrntar, maka akan muncul tampilan berikut ini:

screenshot-24

* Pilih Networking Service Kemudian Klik Dtiailes…

screenshot-25

* Centang Dynamic Host Configuration (DHCP) &

screenshot-26

* Centang Remote installasi Service
* Centang juga Terminal server, kemudian akan muncul pesan berikut:

screenshot-281

* Kilik saja Yes

* Setelah selesai klik NEXT kedian akan muncul tampilan berikut:
kita tunggu sebetar :D :D

screenshot-27

* Lanjut…… lanjut…….lanjut……. maka akan keluar tampilan berikut ini :

screenshot-29

* Klik saja Next

screenshot-30

* klik Relaxed Scurity, Lalu klik Next

screenshot-31

* Pilih I Will Speecify a License Server Within 120 Day kemudian Klik Next

screenshot-32

* Pilih Per User licensing mode kemudian klik Next, Kemudian akan tampil dialog sebagai berikut:
* klik saja OK

screenshot-34

lanjut…….Lanjut……….lanjut…….

screenshot-35

* Klik Finish


Setting DHCP Server

* Pertama kits klik Start –> Administrative Tools –> DHCP, seperti tampilan berikut

screenshot-36

* Kemudian akan tampila berikut ini;

screenshot-37

* Klik tanda (+) plus

screenshot-38

* Kemudian Klik kanan pada (nama DHCP)192.168.1.254, contoh di atas neutron 192.168.1.254 Klik New Scop

screenshot-39

* Klik saja Next

screenshot-40

* Beri nama Scop, Kemudian Klik Next

screenshot-41

* Saat ini kita akan mengeset, IP yang akan di guanakan maksudnya batas IP , Kali ini saya menggunakan IP 192.168.1.10 ampek 192.168.1.200. kemudian klik Next

screenshot-421

* Karena td dah di set, jadi karang tinggal Klik Next

screenshot-43

* Kini kita akan mengeset, Limited Scop kita Set maksimal saja, seperti contoh di atas

screenshot-44

* Pilih saja No, I will configurate…………… maksudnya kita diminta untuk mengconfigurate, DHCP,
* Kemudian Klik Next

screenshot-45

* Sekarang kita akan mengkonfigurasi Scop Option dengan cara, kita klikkanan pada menu Scop Option, kemudian pilih Configure Option…..

screenshot-46

* Centang pada option 066 Boot Server Hard name kemudian isikan IP server pada kolom String value, kini server saya saya beri IP 192.168.1.254 .

screenshot-47

* Kemudian beri centang juga pada optin 067 Boot file name, dan isikan nama file thinstation yang ada pada local disk c:\ di kolom String value, berikut nama ne ==> thinstation.nbi.zpxe, kemudian klik Apply dan klik Ok

screenshot-48

* Kemudian active kan scope yang tadi kita buat, dengan meng klik kanan , kemudian pilih, tab Activite


Setting TFTP Server

screenshot-49


* Sekarang kita akan mensetting, TFTP Server, dengan langkah langkah berikut, pertama buka Tools Service, dengan cara, klik Start –> Administrative Tools –> Service

screenshot-50

* Pilih menu Trival TFTP Daemon, Klik doble.

screenshot-51

* Pada Startup type kita ganti Automatic kemudian klik start, kemudian klik OK


Setting THINSTATIN

* Pertama kita membuka windows explorer C:\TFtpdRoot, Beckup Thinstation.conf.network terlebih dahulu, copy Thinstation.conf.network,

screenshot-52

* Kemudian Paste, terserah anda kemana anda mempaste, file tersebut, karena itu tidak berpengaruh.

screenshot-53

* kemudian buka Thinstation.conf.network dengan meng- klikm kanan pada file, kemudian pilih menu Open With lalu, pilih Notepet Kemudian klik OK

screenshot-54

* Hapus semua isi file Thinstation.conf.network Dengan text berikut:
SESSION_0_TITLE=”Windows 2003 terminal server”
SESSION_0_TYPE=rdesktop
SESSION_0_RDESKTOP_SERVER=192.168.1.254 –>(IP server)
SESSION_0_RDESKTOP_OPTION=”-u ‘nama computer client‘ -a 16″
SESSION_0_AUTOSTART=ON
AUDIO_LEVEL=67
KEYBOARD_MAP=en_us
RECONNECT_PROMT=On
SCREEN_RESOLUTION=”860×600″
#SCREEN_RESOLUTION=”1024×768″
SCREEN_COLOR_DEPTH=”32″
SCREEN_HORIZSYNC=”30-64″
SCREEN_VERTREFRESH=”56-60″
SCREEN _BLANK_TIME=10
SCREEN_STANDBY_TIME=20
SCREEN_SUSPEND_TIME=30
SCREEN_OFF_TIME=60
MOUSE_RESOLUTION=100

Nb: tulis dengan benar, perhatikan tanda petik (”/’) :D :D

* Simpan perubahan, dengan klik tab file –> save, kemudian tutup Notped. Sampai disini Terminal Server sudah bisa berjalan. Pastikan semua DHCP Service dan TFTP Server dalam keadaan “Started” (chek di Start –> Administrative tool –> Service). Siapkan komputer Client, setting BIOS -nya untuk Booting melalui Card LAN / Dari Floppy.

Terlihat proses pencarian IP address dan mendownload File Thinstation.nbi. jika setting anda benar, maka Komputer anda akan tampil dialog login windows 2003 Server.

ADD USER

* Kita buka’ Computer Manager dengan cara:
Klik Start –> Administrative Tool –> Computer Management

screenshot-56

* Klik System Tools –> LoocalUser and Groups –> User
* Kemudian klik kanan pada tempat kosong, Klik kanan –> New User….

screenshot-57

* Isikan / masukkan User name dan Full name, kosongkan Password, centang ” User cannot change password ” & ” Password never expired “
* Kemudian Klik Creat, dan setelah selsai klik Clos

screenshot-58

* Agar Komputer Client bisa Login masukkan User tadi yang kita buat tadi kedalam Groups ”Remote Desktop User “
* Dengan cara sebagai berikut : Klik Group –> Klik dua kali pada ”Remote Desktop User“

screenshot-59

* Kemudian Klik Add….

screenshot-60

* Kemudian Klik Advance….

screenshot-61

* Kemudian Klik Find Now…..

screenshot-62

* Pilih User yang akan di masukkan , di client kita disini akan menggunakan User ikroma, dan jika ingin memilih lebih dari satu tekan Ctrl pada keyboard.
* Kemudian Klik OK

screenshot-63

* Klik OK…

screenshot-64

* Klik Ok…. :D

screenshot-65

* Karena tadi User password kita kosongi maka dari itu kita perlu mensetting Local Scurity Police, supaya User bisa login tanpa pasword.
* Pertama kita masuk Local Scurity Police berikut caranya.

661

* Kita klik Start –> Adminstrative Toll –> Local Scurity Police

67

* Pilih Local Police kemudian klik dua kali pada Acount: Limit Local acount use of blank……….

683

* Klik Disable Kemudian OK
* Menghilangkan ( Ctrl + Alt + Del ) saat booting

69

* Klik dua kali pada menu Enable interactive Login: Do Not require Ctrl + Alt + Del

70

* Klik Disable Kemudian Klik OK

sumber : http://ikroma.wordpress.com/
Diposkan oleh Kumpulan Gudang Ilmu di 00:23 0 komentar
Label: Jaringan, Windows
Minggu, 21 Juni 2009
Membuat komputer/notebook booting dari jaringan dengan PXE
Dengan komputer notebook Toshiba Portage 2000 yang termasuk notebook lama dan tidak ada external CD/DVD dan tidak bisa booting via USB disk, maka kemungkinan untuk melakukan install ulang sistem operasi yaitu melakukan booting dari jaringan.

Disini dipersiapkan untuk melakukan instalasi windows di notebook.

Beberapa hal yang perlu disiapkan yaitu

1. Komputer host sebagai server
2. PXE server
3. Image file untuk booting
4. Kabel UTP atau LAN

Tahapan yang dilakukan yaitu :

1. Siapkan komputer host, yaitu komputer desktop kerja.
2. Install PXE server software
PXE server software yang dibutuhkan disini yaitu mempunyai fitur :
1. DHCP server, agar komputer yang akan booting di LAN mendapatkan IP otomatis.
2. Bisa melakukan booting melalui LAN
Software yang dipakai yaitu tftpd32 yang dapat didownload di http://tftpd32.jounin.net atau langsung file berikut http://www.jounin.net/download/tftpd32.329.zip

Lakukan berikut ini:
1. Download file tersebut diatas
2. extract semua file di c:\pxeserver
3. Download image file
Image file yang diperlukan disini yaitu bertujuan agar komputer dapat booting di DOS dengan fasilitas jaringan aktif.

File image dapat didownload di NU2, yaitu “BFD full package v1.0.7.zip” dengan alamat website http://www.nu2.nu/bootdisk/network/

Lakukan berikut ini :
1. extract file di folder c:\pxeserver\image
2. buat image dengan cara berikut ini:
* cd c:\pxeserver\image
* bfd -i c:\pxeserver\bfd.imz -t 144 msnet target a:
3. akan diperoleh file image di c:\pxeserver\bfd.imz dengan ukuran 1,44 Mb
4. Setup PXE server
1. jalankan program c:\pxeserver\tftpd32.exe
2. Pilih tabulasi DHCP server, dan isikan variabel DHCP server, misal :
* Current direktori : sesuai tempat install
* alamat komputer : 192.168.7.12
* alamat DHCP yang diinginkan mulai dari 192.168.7.200 sebanyak 5 alamat (7.200 - 7.204)
* Boot file diisi dengan : pxelinux.0
* DNS server : dikosongkan (0.0.0.0)
* Router dan network mask diisi sesuai dengan parameter jaringan.
* klik tombol save agar tersimpan setupnya


3. Seting tftpd32
* klik tombol settings
* Pastikan isi base direktori adalah “.”
* Isian lainnya adalah default


5. Setup untuk booting otomatis
1. Download file kernel dari syslinux, url yaitu : http://www.kernel.org/pub/linux/utils/boot/syslinux/ pilih file syslinux-2.10.zip
2. Extract file tersebut dan pilih file “pxelinux.0″ dan copy ke c:\pxeserver
3. Di folder hasil extract diatas, pilih subfolder memdisk dan pilih file “memdisk”, copy file tersebut ke c:\pxeserver
4. Buat folder “c:\pxeserver\pxelinux.cfg”
5. Buat file “c:\pxeserver\pxelinux.fcg\default” dan edit dengan text editor (notepad) dan isikan dengan text berikut :

default boot
prompt 0
say booting…
label boot
kernel memdisk
append initrd=bfd.imz

6. Sambungkan komputer notebook portage 2000 ke LAN dan booting pilih lewat PXE / LAN
1. Pilih konfigurasi AUTO saja jika tidak tahu banyak tetang setup jaringan


sumber :
http://kumpulangudangilmu.blogspot.com/2009_06_01_archive.html
http://kusprayitna.staff.uii.ac.id/